Sabtu, 24 Januari 2009

INTERVENSI KEKUATAN MILITER AMERIKA DI ARAB (Arab dan Dominasi Amerika)


Percuma saja jika negara-negara Islam di Timur Tengah ingin bersatu padu menghalau dominasi Barat di tanah para Nabi tersebut. Dari segi ketahanan dan pertahanan nasional saja, rata-rata negara Timur Tengah yang bisa dikatakan paling maju pun tidak bisa melepaskan diri dari hegemoni Barat. Wajar jika Amerika terus menerus ikut campur dalam setiap konflik yang terjadi, bahkan tak jarang negeri adidaya itu sendiri yang menjadi sumber konflik.
Alasan keamanan dunia kerap dijadikan dalih oleh negara yang katanya “Polisi Dunia” itu, walaupun kenyataannya pola dan tatanan hidup masyarakat Timur Tengah tak lagi aman semenjak Amerika dan sekutunya Israel “mengusik” kawasan mereka. Hal ini dikarenakan pintu utama yang sangat krusial dan urgen bagi mereka, telah dibuka seluas-luasnya bagi Amerika serta sekutunya.
Lemahnya kekuatan militer suatu negara terhadap kekuatan asing, maka sangat mungkin berimplikasi terhadap kebijaksanaan politik, baik itu dalam negeri maupun luar negeri. Adanya kepentingan kekuasaan yang nampak jelas dalam setiap langkah kepemerintahan, lebih banyak mendapat pengaruh dominasi dan sentimen keberpihakan dari pihak yang kuat. Jika hal ini sampai terjadi, eksistensi kedaulatan negara tersebut harus dipertanyakan kembali.

Posisi Muslim Arab
Wilayah Timur Tengah dimana mayoritas penduduknya beragama Islam, saat ini tengah berada di ujung tanduk. Identitas mereka sebagai seorang muslim sedikit demi sedikit tergerus. Isu global seperti separatis, teroris dan disparitas terhadap bentuk negara modern telah menorehkan noda hitam pada citra muslim Timur Tengah. Belum lagi infiltrasi budaya dan dogma universal mengenai pluralisme agama serta hak asasi manusia ikut memberikan stigma bahwasannya dunia Timur Tengah yang pernah menjadi kunci peradaban manusia di masa silam, tidak lebih dari sekedar kumpulan suku-suku primitif yang kebingungan dan silau dengan westernisasi.
Tawar menawar para pemimpin muslim terhadap kepentingan militer Amerika, terlihat begitu rapuh sekali, nampak dari banyaknya pangkalan angkatan bersenjata negeri Paman Sam itu yang bercokol di negara-negara berpenduduk mayoritas muslim tersebut.

Saudi Arabia
Banyak pangkalan militer yang digunakan Amerika di tanah Saudi. Dammam, Jeddah, Lembah Eskan, King Khalid Military City, Dahran, Riyadh, Tabuk, Thaif, Jubail adalah nama-nama daerah yang digunakan sebagai pangkalan militer dan pangkalan pesawat tempur Amerika. 6.500 pasukan Amerika bermarkas di tempat ini. Sebanyak 150 pesawat American Fighter diparkir di sini dan jet tempur Inggris juga berada di sini dengan 300 pasukan mereka. Peralatan tempur pun bukan main-main yang telah disiapkan di daerah ini. Mulai dari tim suplai peralatan dan amunisi, sampai pesawat penjelajahan dengan kekuatan penghancur tinggi seperti Air Expeditionary wing.

Jordania
Negara yang satu ini telah menyerahkan sedikitnya enam lokasi untuk dijadikan pangkalan militer Amerika. Diantaranya Shaheed Muwaffaq Airport, Pangkalan udara Rasyid, Pangkalan udara Wadi, Murbah danAzzaraq. 4.500 pasukan Amerika disiagakan di negara ini. Jumlah pasukan di atas terbagi dari pasukan brigade bersenjata, infantri, dan pasukan terjun.

Turki
Pada awalnya parlemen Turki menolak penempatan 62.000 tentara Amerika di wilayahnya. Tapi pada akhirnya, pemerintah Abdullah Gul lebih membela hubungannya dengan Amerika sehingga dapat menggunakan bandara Internasional Turki, Incirlik Airport sebagai pangkalan udara mereka. Tak hanya itu, Diyarbakir Airport dan Erchac dijadikan pula pangkalan udara. Pasukan tempur telah siaga di daerah ini. 150 jet tempur terdiri dari F-15, F-16 dan pesawat pembom Prowler. Termasuk divisi khusus 39 Air Expeditionary.

Kuwait
Ahmed al-Jabar, Ali al-Saleem, Kuwait Internasional Airport adalah tiga tempat yang dijadikan pangkalan udara oleh Amerika di negeri ini. Amerika masih punya tujuh pangkalan militer darat yang tersebar di berbagai penjuru Kuwait. 20.000 pasukan tempur Amerika disiapkan di sini. 80 jet tempur termasuk F-15 dan F-16. Tank Abrams, 176 kendaraan tempur jenis Bradley, 75 helikopter dan masih banyak lagi. Tanah-tanah Kuwait juga digunakan untu menampung pasukan Inggris dan delapan pesawat pembom tornado milik mereka. Pasukan penyelamat, marinir, tim amunisi, dan bantuan udara, adalah jenis pasukan yang disiapkan di Kuwait.

Bahrain
Pangkalan udara dan militer Amerika Serikat dibangun di beberapa daerah Bahrain. Di Manama, Minam Salman, dan Shaikh Isa Airport serta beberapa daerah lagi. 6.400 pasukan ditempatkan di negeri Muslim ini. Bahrain juga menjadi salah satu pusat kendali dalam perang Irak. Kantor lima tingkat telah dibangun sebagai pusat komando. Jenis pasukan yang berada di sini pun sangat beragam, mulai dari regu penghancur, intelijen, dan juga marinir.

Qatar
Amerika sedikitnya punya satu pangkalan udara, lima markas tempur dan satu gudang pengisian bahan baker dan amunisi di Qatar. Ribuan pasukan bermarkas di sini. 1.000 komandan perencana serangan juga bermarkas di Qatar. 120 jet tempur termasuk F-15 dan F-16 ada di parkir di Qatar. 116 kendaraan perang jenis Bradley, 110 tank M1 Abrams dan 112 satuan amunisi telah disiapkan untuk menyuplai senjata di garis depan.

Emirat Arab
Al-Dafra, Fujairah, Mina Jabal Ali, Mina Zayid, dan Bandara Rasyid adalah nama-nama tempat markas dan pangkalan udara Amerika. Ada 500 pasukan di sini. Dua pesawat pengintai jenis U-2, 10 jet tempur dan squadron pengisian bahan baker. Batallion transportasi, pengisian bahan baker udara dan intelijen adalah konsentrasi terbesar pasukan Amerika di Emirat Arab.

Oman
Pasukan Amerika tersebar di beberapa daerah di Oman, antara lain di Pulau Masirah, Mina Qabus, Muscat, dan Bandara Seeb serta Bandara al-Musnama. Ribuan pasukan Amerika disiagakan di daerah ini. Delapan pesawat pembom berat jenis B-1, 30 jet tempur dan enam kapal perang.

4 komentar:

  1. ya bagus lah klo begitu, amerika emang hebat, cob dilihat hampir smua negara islam yg mau di jadikan pangkalan militer amerika itu aman2 saja, bahkan amerika memberi kebebasa kapada warga muslim untuk melakukan aktifitasnya, itulah hebatnya demokrasi. klo ada orang yg bilang amerika mau menghancurkan islam, itu salah besar...klo mau amerika udah membumihanguskan arab dari dlu...hidup demokrasi..!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada AMAN...Ada FULUS DOLLAR.....!!!! ^_^

      Hapus
    2. Bukankah Inggris jg ikut dalam penyebaran agama ISLAM , mengubah wajah dunia. India terpecah menjadi India, Pakistan & Bangladesh jg karena peran Inggris. Yahudi & Inggris bekerja sama dalam penyebaran ISLAM. Bahkan keruntuhan Khalifah Usmaniyah Turkey jg terjadi atas kerja sama ARAB dg INGGRIS

      Bagi Yahudi & Inggris agama hanya Comodity , ALAT pemecah belah. Yahudi & Inggris tidak memusuhi salah satu Agama, tiada BENCI terhadap agama. Bagi mereka Agama adalah ALAT POLITIK. Yahudi berpengalaman sekali dg PEMBELOKAN AGAMA, demikian jg dg INGGRIS, sebagaimana INGGRIS memisahkan diri dari Vatican & mendirikan gereja Anglican

      Hapus
  2. Banyak ISLAM Indonesia yang TIDAK TAHU kondisi ini, sehingga mereka menganggap USA sebagai biang kerok...!!! Padahal pada kondisi ini, Jazirah ARAAUB justru sangat TERDAMAIKAN untuk sementara dari TABIAT ARAAUB yang DOYAN Perang Saudara...!!! Betapa USA menjadi PENYELAMAT dan PENYAMBUNG NYAWA Jazirah Araaub sendiri...!!! Tidak heran, IRAN yang didominasi Aliran SYIAH sangat menunggu WAKTU TEPAT untuk MERATAKAN KABBAH sebagai BERHALA kaum SUNNI - SALAFI - WAHABI yang KAFIR menurut SYIAH.....!!!

    BalasHapus